Apakah manusia jujur sekarang ini? Tidak mengklaim karya orang sebagai bagian dari karyanya? Apakah ada manusia yang mengajarkan kesederhanaan? Apakah ada manusia yang selalu ingin mengatakan kebenaran?
Tidak mudah menjawab siapakah pemilik paham asketisme yang sejati. yah.. mungkin malah tidak ada kalo kita bicara tentang manusia sempurna.. no bodys perfect bro” tapi .. mungkin ada ketika kita bicara personifikasi sosok yang seperti dia atas.
Asketik, berasal dari bahasa Yunani, asketis pada mulanya bermakna pelatihan ” biasanya para Atlit Yunani dulu, melakukan latihan keras sebelum pertandingan di bukit Olimpus, yang salah satunya adalah mengosongkan atau mengasingkan diri dari nafsu-nafsu duniawi. Demikian pula dalam agama-agama besar besar dunia, langkah asketisme dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai transpormasi sehingga jiwa manusia mampu satu tahap lebih tinggi menuju sempurna. Dalam kamus besar indonesia III asketisme bermakna “paham yang mempraktekan kesederhanaan kejujuran dan kerelaan berkorban”
Nah Didunia ini, engga banyak tokoh yang bisa menjadi contoh dan panutan saat kita bicara kesederhanaan, kebenaran dan kejujuran. Dalam deretan kenabian, mungkin kita bisa menyorongkan Nama Muhammad S.A.W, Yesus atau Budha Gautama sebagai sosok yang selaras dan segaris dengan kebenaran, kejujuran dan kesederhanaan tadi. Merekalah yang akhirnya menjadi pijakan tiga pijakan kemanusiaan itu sebagai dasar ajaran yang mereka sebarkan dan akan selalu menjadi inspirasi buat manusia , bahkan sampai detik ini.
Sosok lain yang bisa dijadikan panutan adalah Mahatma Gandhi dari india. Dia bukanlah nabi, bukan pula malaikat bukan pemilik kebenaran yang mutlak. Dia hanya manusia biasa yang memilih menjadi sederrhana, jujur dan berusaha memaknai kebenaran dengan benar mungkin pernah salah, mungkin dahulu ia pernah juga engga jujur dan mungkin dulunya pernah juga tidak melakukan kebenaran, Tapi dalam perjalanan waktu, inilah sosok yang berusaha melintas batas perbedaan dengan melakukan kebaikan yang sesungguhnya.
Kita?Saya dan Anda? Masihkah menjadi mahluk, manusia, blogger, pecinta hidup atau penikmat hidup yang hedonis yang bangga dengan kebendaan yang kita miliki? bukan kah kita selalu menganalogikan kesuksesan , kehebatan dengan seberapa banyak benda yang kita miliki? Bukankah kita selalu melihat kekuatan dengan seberapa ngetopnya kita, seberapa kerennya kita.. ? tanpa itu semua kita adalah orang lemah, orang marginal dan orang yang tidak sukses?
Kalau anda penganut asketisme, tentu akan menjungkirbalikan itu semua, kesederhanaan bukan berarti kita harus menjadi manusia sampah, tapi bisa melihat manusia lain sebagai satu manusia sederajat, siapapun dan bagaimanapun dia. Kejujuran bukan berarti kita harus jadi pendeta,ustadz atau rahib. Kejujuran secara sederhana adalah ketika kita tidak menginjak dan bisa melayani orang lain dengan karya jujur kita. Sementara kebenaran adalah saat kita menjadi diri sendiri. ….salam blogger”
mantap
jika jujur maka bangsa kita akan makmur…
dan hapus filosofi “siapa jujur dia hancur”.
bener banget gw setuju itu”
apapun pahamnya yang penting hidup harus jujur. gak menghalalkan segala cara.
dan yang penting kita bahagia… that’s the important thing! 🙂
bener man” gw rasa gw jugasependapat”
kejujuran memang sesuatu yang langka di jaman sekarang,,,,
orang pinter sih banyak, tpi orang jujur susah dicari
bener mas orang jujur susah dicari..
aku pribadi masih ada bangga dgn yg dimiliki, tapi ngga masuk level hedon. Mudah2an ngga, jangan sampe.
salut sama mahatma gandhi.. salut sama ajaran nya yang ahimsa… anti kekerasan-nya bener2 dipraktekan
Wow… saya manggut-manggut aja nih… 😮
izin menyimak mas saya boleh?!?!? saya suka tulisannya
mantap keren. nech…
Lagi-lagi kejujuran itu penting, termasuk dalam hubungan asmara suami istri…
hihihi… 🙂
yah.. itu penting juga.. klo ga saling jujur .. gelut melulu lagi nantinya”..
Sederhana. Jujur. Kalau dipersatukan, pasti bakal membuat manusia mempunyai kepribadian yang keren 🙂
Jujur itu susah. tapi menurut saya, bohong lebih susah 1000x lipat..
setau saya Mahatma Gandhi dalam melawan kolonial Inggris tidak menggunakan kekerasan (militer), dia lebih mengajarkan kesederhanaan dimana dia lebih memilih pakain hindi di dalam keseharian dari pada pakaian ala eropa yang mungkin jadi trend di india saat itu . CMIIW
jujur merupakan hal yang paling diperlukan di zama sekarang.
hmm setuju setujuu
🙂 saya sedang proses kesana mas, menyusul Mahatma Gandhi…
:), hanya bisa tersenyum mengiyakan
no junk here.
Kalau prinsip gw ya dalam hidup ini, gue malah cenderung kepada keseimbangan.
Gue gak terlalu fanatik pada satu hal. Gue tipikal orang yang berubah-rubah.
sederhana boleh, but kaya recommended.
hedon boleh, tapi ingat diri sendiri nanti dikubur dimakan belatung.
just enjoy your fate,
keren mas, saya baru tau istilah asketik. jaman sekarang kejujuran sangat susah, pasti aja ada situasi dimana kita harus membuat pilihan antara kejujuran ato tidak. untuk itu harus dilatih dan dibiasakan.
asketis itu semisal zuhud kali ya?
Jujur adalah pilihan, marilah kita jadikan jujur sebagai kebiasaan sehingga kita akan malu untuk melakukan kebohongan..
salam kenal,
azizhadi
sekedar mampir.. blogwalking 🙂
hari ini membaca dua artikel yang menyangkut kejujuran
harga kejujuran sangat mahal kalau boleh saya kataku
la wong jujur di socmed atau diblog aja sering di abuse orang kok
hak jujur kita sudah banyak dikikis oleh kewajiban menyenangkan orang lain secara tdk langsung
heeehhh tapi blog tetep paling aman
krn itu saya tidak terlalu suka sering2 di socmed
baru denger istilah asketis ini.. tapi di jaman sekarang udah susah nemuinnya
waktu kecil sih saya dimusuhin sama seangkatan, karena sangking jujurnya… maklum baru datang dari daerah, gak tau etika terselubung bersosialisasi di kota besar yang penuh dengan kemunafikkan… untungnya ada guru yang membela…
black truth dan white lies terkadang dibutuhin sih… dan semua tergantung pada sikonnya… tapi kalo mau sejujur mahatma Gandi, nabi Muhammad / Budha, nyerah deh 😀
Walah serius sekali tulisannya kali ini 😛
Memang hidup sederhana di dunia yang semakin mengaggungkan hedonisme itu tidak mudah -.-“
wah tulisannya lagi serius nih..
trus dari yg gue baca tuh gue bisa narik kesimpulan kalo itu foto Mahatma Gandhi kan ?
gue hebat kan ? wah perlu di kasih hadiah ni.
oh ya mo ngabarin juga kalo gue balik nulis lagi nih setelah ilang selama sebulan lebih.
Kalo mau contoh lebih dekat lagi kayaknya bisa ambil orang tua masing2 deh kang, soalnya gimanapun perangai orang tua, tetep ngasih contoh perilaku yang baik buat anak2 nya 🙂
siip dua jempol untuk tulisannya
karena kesederhanaan bukan sampah, mal.
semoga aku bisa senantiasa mempertahankan kejujuranku.